1. Gigi dan saliva
Permukaan email
lebih banyak mangandung mineral dan bahan-bahan organik dengan air yang relatif
lebih sedikit (Newburn, Muhler, cit. Suwelo,
1992). Susunan gigi yang berjejal (crowding) dan saling tumpang tindih (over
lapping) akan mendukung timbulnya karies, karena daerah tersebut sulit
dibersihkan (Shour dan Massler, cit. Suwelo, 1992).
Dalam keadaan
normal, gigi selalu dibasahi oleh saliva karena kerentanan gigi terhadap karies
banyak tergantung pada lingkungannya, maka peran saliva sangat besar sekali.
Saliva mampu remineralisasi karies yang masih dini karena banyak mengandung ion
kalsium dan fosfat. Kemampuan saliva dalam melakukan remineralisasi jika ada
ion fluor, selain mempengaruhi komposisi mikroorganisme di dalam plak, saliva
juga mempengaruhi pH nya, jika aliran saliva berkurang atau menghilang, maka
karies mungkin takkan terkendali (Kidd dan Bechal, 1991).
2. Mikroorganisme
Plak gigi adalah
media lunak non mineral yang menempel erat pada gigi. Plak terdiri dari
mikroorganisme 70% dan bahan antar sel 30% (Newburn, cit. Suwelo, 1992).
Proses pembentukan
plak adalah beberapa menit setelah permukaan gigi bersih dan terbentuk pelikel
(selapis tipis) yang menempel erat pada permukaan gigi. Dapat dikatakan bahwa
karies merupakan suatu proses kerusakan oleh asam bersama dengan pembusukan
bagian gigi, dengan kata lain terjadinya
karies gigi erat hubungannya dengan plak. Bakteri yang terdapat dalam plak akan
mengolah karbohidrat untuk menghasilkan
asam susu yang dapat merapuhkan gigi (Tarigan,
1990).
3. Substrat
Substrat merupakan
campuran makanan halus dan minuman yang
dimakan sehari-hari dan menempel di permukaan gigi. Substrat ini berpengaruh
terhadap karies secara lokal di dalam mulut (Newburn, Konig dan Hoogendoorn cit.
Suwelo, 1992). Substrat yang menempel di
permukaan gigi berbeda dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh yang diperlukan
untuk mendapatkan energi yang membangun tubuh (Suwelo, 1992).
4. Waktu
Waktu merupakan
kecepatan terbentuknya karies serta lamanya dan frekuensi substrat menempel di
permukaan gigi (Newburn, Konig dan Hoogendoorn cit. Suwelo, 1992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar